MODEL PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
Model pembelajaran merupakan suatu rancangan untuk
menggambarkan rincian dan penciptaan lingkungan yang menjadikan anak untuk
berinteraksi dalam pembelajaran sehingga terjadi perubahan / perkembangan pada
diri anak. Komponen model pembelajaran meliputi konsep, tujuan pembelajaran,
materi / tema, langkah-langkah metode, alat/sumber belajar dan teknik evaluasi.
Dasar penyusunan model pembelajaran di tk yakni silabus yang
dikembangkan menjadi : program semester, satuan kegiatan mingguan, satuan
kegiatan harian. Oleh karena itu model pembelajaran merupakan gambaran konkrit
yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai skh yang telah dibuat.
Beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di taman
kanak-kanak :
1. Model pembelajaran klasikal
1. Model pembelajaran klasikal
2.
Model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman
3.
Model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut
4.
Model pembelajaran area
5.
Model pembelajaran berdasarkan sentra
Langkah-langkah model pembelajaran meliputi :kegiatan awal /
pendahuluan, kegiatan inti, istirahat, dan kegiatan akhir.
1. Kegiatan Awal
Yang dimaksud kegiatan awal adalah untuk memfokuskan
perhatian, membangkitkan motivasi agar peserta didik siap mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti
Merupakan proses untuk mencapai standar perkembangan secara
interatif, inspiratif, menyenang kan, menantang dan partisipatif, dan dilakukan
melalui proses eksplorasi, eksperimen, elaborasi dan konfirmasi
3.
Kegiatan akhir
Kegiatan
yang dilakukan untuk mengakhiri aktifitas pembelajaran berupa : menyimpulkan,
sebagai
umpan balik, sebagai tindak lanjut
Model Pembelajaran Klasikal
Adalah suatu pembelajaran dimana dalam waktu yang sama,
kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas. Pembelajaran ini
merupakan model yang paling awal digunakan di TK. Sarana pembelajaran terbatas
dan kurang memperhatikan minat anak secara individu Model Pembelajaran
Berdasarkan Kelompok dengan Kegiatan Pengamanan Dalam pembelajaran ini
anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok melakukan kegiatan
yang berbeda-beda. dalam satu pertemuan anak harus menyelesaikan 2 – 3 kegiatan
dan secara bergantian. Bila ada anak yang sudah menyelesaikan tugas lebih
cepat, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain di kelompok yang tersedia
tempat. Kalau tidak ada tempat anak dapat bermain di kegiatan pengaman.
Kegiatan pengaman disediakan alat-alat yang bervariasi, sering diganti sesuai
dengan tema / sub tema Model pembelajaran berdasarkan sudut, Langkah-langkah
pembelajaran hampir sama dengan model area, hanya sudut-sudut kegiatan
merupakan pusat kegiatan. Alat-alat kegiatan yang disediakan lebih bervariasi,
sering diganti sesuai dengan tema dan sub tema Model pembelajaran berdasarkan
area Model pembelajaran ini lebih memberikan kesempatan kepada anak dalam
memilih / menentukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajaran ini
untuk memenuhi kebutuhan anak dan menghormati keberagaman budaya serta
menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak
Model pembelajaran berdasarkan sentra
Adalah pendidikan pembelajaran dalam proses pembelajaran
dilakukan di dalam lingkaran dan sentra bermain. Guru bersama anak duduk dengan
posisi melingkar dan saat dalam lingkaran, guru memberikan pijakan pada anak
sebelum dan sesudah bermain Sentra bermain merupakan area / zona bermain anak
yang di lengkapi alat bermain, berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang
diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak dalam berbagai aspek
perkembangan secara seimbang. Dalam membuka sentra setiap hari disesuaikan
dengan jumlah kelompok setiap TK. Pembelajaran sentra dilakukan secara tuntas
mulai awal kegiatan sampai akhir dan fokus pada satu kelompok usia TK dalam
satu kegiatan di satu sentra kegiatan Setiap sentra mendukung perkembangan anak
dalam tiga jenis bermain : bermain sensori motor / fungsional , bermain peran ,
bermain konstruktif ( membangun pemikiran anak ).
Bermain sensorimotor adalah permainan menangkap rangsangan
melalui penginderaan dan menghasilkan gerakan sebagai reaksi. Anak belajar
melalui pancaindera dan hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Misal :
menakar air, meremas kertas bekas, menggunting, dan lain-lain.
Bermain
peran:
bermain peran makro (besar), bermain peran mikro (kecil),
bermain simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi (bermain drama), bermain dengan
benda untuk membantu menghadirkan konsep yang telah dimiliki
Bermain
konstruktif
menunjukkan pemikiran, ide dan gagasan menjadi karya nyata.
Bermain konstruktif sifat cair (air, pasir, spidol dan lain-lain)
Bermain
konstruktif (balok-balok, lego, dan lain-lain)
Model pembelajaran berdasarkan sentra
Sentra bermain terdiri dari :
a.Sentra
bahan alam dan sains.
Bahan-bahan yang diperlukan disentra ini adalah daun,
ranting, kayu, pasir, air, batu, biji-bijian, dan lain-lain. Alat yang digunkan
diantaranya sekop, corong, ember, dan lain-lain
b.Sentra balok.
Sentra balok berisi berbagai macam balok dalam berbagai
bentuk, ukuran, warna,
dan
tektur. Disini anak belajar banyak hal dengan cara menyusun / menggunakan
balok, mengembangkan kemampuan logika matematika / berhitung permulaan,
kemampuan berpikir dan memecahkan masalah
c.Sentra seni
Bahan-bahan yang diperlukan diarea ini adalah kertas, cat
air, krayon, spidol, gunting, kapur, tanah liat, pasir, lilin, kain, daun, potongan-potongan
bahan / gambar, sentra seni memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman
dalam mewujudkan ide, gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak ke dalam karya
nyata (hasil karya) melalui metode proyek.
d.
Sentra bermain peran.
Sentra bermain peran terdiri dari, sentra bermain peran
makro dapat menggunakan anak sebagai model. Sentra bermain peran mikro
misalnya, menggunakan boneka maket meja kursi, rumah-rumahan dan sebagainya.
Sentra bermain peran merupakan wujud dari kehidupan nyata yang dimainkan anak,
membantu anak memahami dunia mereka dengan memainkan berbagai macam peran.
Pemilihan berbagai benda untuk bermain peran tergantung dari minat anak pada
saat itu, misal, tema “keluarga” dengan alat-alat yang dibutuhkan peralatan
dapur dan lain-lain.
e.
sentra persiapan.
Bahan yang ada pada sentra ini adalah, buku-buku, kartu
kata, kartu huruf, kartu angka dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak,
bercakap-cakap dan persiapan menulis, berhitung. Kegiatan yang dilaksanakan
adalah persiapan membaca permulaan, menulis permulaan serta berhitung permulaan
mendorong kemampuan intelektual anak, gerakan otot halus, kordinasi mata
tangan, belajar ketrampilan sosial (berbagi, bernegosiasi dan memecahkan
masalah).
f.
sentra agama.
Bahan-bahan yang disiapkan adalah maket tempat ibadah,
perlengkapan ibadah, gambar-gambar, buku-buku cerita keagamaan dan sebagainya.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama,
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Agama merupakan suatu
konsep yang abstrak yang perlu diterjemahkan menjadi aktivitas yang konkrit
bagi anak
g. sentra musik
Bahan yang dibutuhkan pada sentra musik, misalnya : botol
beling/kaca, tempurung kelapa, rebana, tutup botol, triangle dan lain-lain.
Sentra musik memfasilitasi anak untuk memperluas pengalamannya dalam
menggunakan gagasan mereka melalui olah tubuh, bermain musik dan lagu yang
dapat memperluas pengalaman, pengetahuan anak tentang irama, berirama (ketukan)
dan mengenal berbagai bunyi-bunyian dengan mengguna kan alat-alat musik yang
mendukung misalnya ; pianika, piano, rebana dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar